Take Me Out Indonesia
“Wanita-wanita cantik, sebentar lagi akan saya tampilkan pria single di hadapan kalian,” ujar sang Host, Choky Sitohang.
Aku yang ada dibalik layar makin gak
karuan rasanya. Secara sebentar lagi saya akan tampil dihadapan 30
wanita cantik pencari cinta. Episode kali ini ada aku yang punya
kesempatan tampil di Take Me Out Indonesia. Mencoba keberuntungan untuk
mendapatkan jodoh di acara ini. Sebenarnya aku nggak minat ikut acara
ini, tapi berhubung desakan orang-orang tercinta agar aku segera
mendapatkan jodoh, jadi dengan cara seperti inilah aku akan mencari
jodohku.
Untung ada jeda iklan, jadinya aku masih punya waktu untuk mengatur nafasku yang naik turun ini. Aku bener-bener nervous.
Apalagi satu peserta sebelum aku ‘kalah telak’ dihadapan para 30 wanita
cantik yang super kejam dan sadis itu. Ah.. semoga mereka bukanlah
contoh wanita-wanita Indonesia zaman sekarang. Aku heran dengan 30
wanita cantik itu, kurang apa coba peserta sebelum aku? Tampan, badan
Atletis, Mapan, tapi gak ada satupun yang mau. Lalu… gimana dengan aku,
yang gak tampan tapi manis,
yang gak punya badan atletis dan juga belum mapan? Pasti lku angsung
‘habis’ dibabak pertama. Terserahlah nanti, yang penting sekarang….., The show must go on!
“Kini saatnya saya hadirkan pria single dihadapan kalian, pria single, tunjukkan dirimu!!”
Tiba juga akhirnya aku keluar dari bilik.
Dengan diiringi lagu Bangun Tidur-nya Mbah Surip, aku pun keluar dengan
sok pedenya sembari memamerkan senyum termanis yang aku punya. Senyum
yang bikin wanita-wanita di sini terpesona.
“Pria single, silahkan perkenalan siapa dirimu kepada 30 wanita cantik disini,” ujar sang Host.
“Hai ladies, perkenalkan nama saya Syamsul, 28 tahun, Muslim,” jawabku tenang.
“Itulah sedikit tentang pria single di hadapan kalian, sekarang waktunya kalian menentukan pilihan.”
Blep…blep…blep…..
“Oh…..,” ujar sang Host melihat satu persatu peserta mematikan lampunya. “Cukup!”
Alhamdulillah masih ada yang nyala, ujarku dalam hati. Sebuah awal yang bagus.
“Saya akan ke Ratih yang lampunya masih menyala,” ujar sang Host sambil berjalan ke arah Ratih.
“Apa yang membuat kamu bertahan dengan pria single di depan sana?” tanya sang Host.
“Wajahnya manis gitu, gak ngebosenin. Trus senyumnya juga manis. Apalagi ya… hmmm…chubby-chuby gimana gitu….,” jawab Ratih.
“Berarti Ratih suka sama cowok yang chubby?”
“Banget-banget suka!”
“Ok. Kini gilirannya Kezia. Kenapa kamu mematikan lampu, apa yang salah dengan pria single ini?”
“Saya sebenarnya suka sama pria
chubby, tapi yang ini kayaknya gak chubby deh, tapi mungil. Yang
kerjaannya pasti suka begadang, bangun kesiangan. Masak pagi-pagi saya harus
bangunin dia terus, Syamsul, bangun Sul, dah siang…. Kan gak lucu?!” ujarnya dan langsung disambut tawa membahana dari semua orang yang ada di acara itu.
“Bangun Sul, dah siang…!!” Aku jadi membayangkan Kezia membangunkanku di pagi hari.
“Bangun Sul, dah siang…!!!”
Waduh…lama–lama kok suara Kezia mirip sama suara Mak di rumah. Sama
persis seperti yang Mak lakukan kalau aku telat bangun tidur.
“Syamsul, bangun Sul, dah siang..!!!” Argh…kok suara itu gak berhenti juga sih. Ganggu aja.
Aku buka mata dan… aku menemukan diri di
dalam kamar. Sementara suara teriakan itu berasal dari suara Mak di
balik pintu kamarku. Suara Mak, bukan suara Kezia! Oh my God,, Jadi…aku tadi cuma
mimpi?! Tidaaaaakkk!!!